Senin, 03 Mei 2010

Silence Speak... Sebuah Surat Cinta

Kali ini aku benar-benar terdiam
Tak seorangpun akan mengerti pemberat suaraku...
Bahkan kaupun tak akan selalu mengerti...
Ini semua akan kita pahami satu demi satu seiring berjalannya waktu

Dalam hatiku selalu saja ada masa lalu, sekarang dan masa depan
Seperti halnya dalam hatiku yang selalu saja ada ibu bapak dan saudara-saudaraku, istriku serta anak-anakku
Seperti halnya dalam hatiku yang selalu saja ada sahabat-sahabat masa kecilku, sahabat-sahabatku sekarang, serta sahabat-sahabat seperjuanganku di masa mendatang
Seperti halnya dalam rumahku yang selalu saja ada tumpukan buku yang aku susun rapi dan berurutan dari masa ke masa

Sekarang...
Aku terduduk di gubug tua ini bukan tak berarti
Coba kau lihat rumput di sekeliling kita yang selalu ingin tegak biarpun tiupan angin memaksanya merebah
Coba kau lihat air sungai didepan kita yang selalu berusaha mengendapkan lumpur yang membuatnya tampak tak jernih biarpun selalu saja terlarut lagi
Coba kau lihat di sebelah sana, burung semak yang terluka namun masih saja berusaha terbang tinggi untuk bertahan hidup biarpun itu membuat lukanya semakin parah
Aku belajar... iya, aku belajar...

Tidak ada komentar: