Kamis, 19 Februari 2009

Tentang Perayaan Ulang Tahun

Oleh: Arif Bama

Tepat tanggal ini 28 tahun lalu saya dilahirkan oleh seorang ibu yang sudah mempunyai 9 anak. Bisa dibilang hari ini adalah hari ulang tahun saya yang ke 28. Sedangkan istri saya "baru" beberapa hari yang lalu berulang tahun yang ke 26.

Saya dan istri saya menikah pada tahun 2006, bulan Juli. Berarti kami sudah menjalani 3 kali ulang tahun kelahiran, saya untuk ke 26, 27, dan sekarang 28, sedangkan istri saya untuk ke 24, 25, dan sekarang 26. Untuk ulang tahun pernikahan kita sudah melewati 2 kali yaitu 2007 dan 2008. Demikian juga anak kami Hasannashr Hizballah Amma, lahir pada bulan Juli 2007, berarti sekarang sudah melewati sekali ulang tahun yaitu di tahun 2008.

Jika dihitung dengan kalkulator 3 + 3 + 2 + 1 akan muncul angka 9 yang berarti sudah ada 9 kali perayaan ulang tahun di keluarga saya. Tapi "alhamdulillah" tidak terjadi sama sekali, mungkin hanya sekali di ulang tahun Hizballah tapi itupun bukan kami yang merayakan akan tetapi atas permintaan Eyang Kung dan Eyang Putrinya.

"Tidak ada biaya" mungkin itu salah satu alasan, akan tetapi alasan kami yang paling mendasar adalah sebagai berikut:

Baca Selengkapnya

Senin, 16 Februari 2009

Jawaban Sederhana Penuh Makna

Berikut sebuah tulisan yang menurut saya cukup menginspirasi kita untuk tetap berprasangka baik terhadap kehidupan dan juga terhadap Allah 'Azza wajalla.

Ditulis oleh Dede Farhan Aulawi dan diposting di milis Donatur YDSF oleh Nazzala Fanni

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik - rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini. Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat.

Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ? "Mauuuuuuuuu. ..", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.


Baca Selangkapnya

Rabu, 04 Februari 2009

Harapan Baru dari Turki untuk Islam

dikutip dari eramuslim.com

Walau berada di tengah masyarakat dan negara Turki yang sekuler, Erdogan dan partainya tetap ingin memperjuangkan nilai-nilai Islam yang mulai redup di negara yang pernah berdiri Kekhalifahan Islam terakhir ini.
Beliau bernama Rajab Thayib Erdogan, atau dalam bahasa Turki disapa sebagai Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan lahir di Istanbul pada tanggal 26 Februari 1954. Tapi, ia dibesarkan di tanah kelahiran ayahnya di Rize, daerah pesisir Laut Hitam di Georgia. Pada usia 13 tahun, Erdogan kembali ke Istanbul. Ayah Erdogan, selain sebagai penjaga pantai di Angkatan Laut, juga seorang politikus muslim.